Tutorial Bagaimana Membuat Tepung Karaginan Dari Rumput Laut
total panjang pantai Indonesia kurang lebih 81.000 km, banyak sektor yang dapat kita manfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir indonesia. salah satunya adalah Karaginan. karaginan merupakan ekstrak rumput laut yang berbentuk tepung. dalam kebutuhannya, banyak sekali yang dapat kita manfaatkan dari produksi karaginan.berikut ini adalah informasi ekonomis yang saya kutip dari trobos.com.
Ekonomis TinggiRumput laut bernilai komersial tinggi karena tumbuhan ini menghasilkan karaginan dan agar. Dua jenis komponen kimia tersebut berperan sebagai emulsifying agent, formatting agent, binding agent dan gelling agent yang sangat diperlukan dalam industri makanan, kosmetik maupun farmasi. Tercatat, ada lebih dari 500 macam end products dari bahan baku karaginan dan agar.
Nilai ekonomis rumput sebagai bahan baku karaginan dan agar cukup berarti bagi perekonomian masyarakat pesisir yaitu 1 kg rumput laut kering jenis cottonii berkisar antara Rp 4.500,- sampai Rp 5.500,- dengan masa panen 45 hari, tanpa menggunakan pupuk. Dengan teknologi sangat sederhana, bahan mentah rumput laut kering dapat diolah menjadi karaginan dalam bentuk SRC (Semi Refine Carragenan) yang harganya 10 kali lipat harga bahan mentah. Demikian pula nilai tambah yang didapat untuk bentuk RC (Refine Carragenan). Sebagai tidak lanjut keduanya akan dibedakan lagi dari yang food grade dan industrial grade dan nilainya akan bertambah secara eksponensial.
Nilai tambah yang dihasilkan oleh rumput laut sangat proposional dengan teknologi yang digunakan. Sebagai gambaran, untuk Eucheuma cottonii kering yang dihargai Rp 4.500 ,- sampai Rp 5.500,0-/kg, ketika berbentuk ATC dengan rendemen 30% harganya mencapai Rp 35.000,-, sedangkan jika diolah menjadi SRC dengan rendemen 20% harganya bisa mencapai Rp 51.000,-
Sayangnya, saat ini lebih banyak rumput laut dijual atau diekspor sebagai bahan mentah dibanding sebagai karaginan. Ini karena lebih mudah menjual rumput laut sebagai bahan mentah dari pada menjual rumput laut olahan setengah jadi. Dari sejak mulai masyarakat membudidayakan rumput laut, nilai tambah tersebut tidak terjadi di daerahnya melainkan di luar negeri. Dan lucunya, Indonesia malah mengimpor karaginan dari luar negeri yang bahan bakunya berasal dari Indonesia.
Karaginan yang merupakan senyawa polisakarida hasil ekstraksi rumput laut banyak digunakan dalam industri pangan farmasi kosmetika tekstil keramik dan juga sebagai bahan penstabil pengental pembentuk gel pengemulsi dan lainya.
Teknologi pengolahan yang digunakan untuk menghasilkankaraginan adalah sederhana sehingga terbuka bagi industri kecil dan pedesaan.
Bahan mentah yang digunakan dalam pengolahan ini adalah E. Cottonii atau E. Spinosum. Bahan pembantu ialah Natrium Hidroksida(NaOH) atau pengatur pH, filter aid (Celite atau tanah diatomite) untuk membantu proses penyaringan. Natrium chlorida (NaCL) dan isopropanol (IPA) untuk mengendapkan karaginan.
Peralatan yang diperlukan terdiri dari peralatan yang diperlukan untuk pencucian rumput laut, peralatan untuk perebusan, peralatan untuk penghancuran rumput laut, filter press untuk penyaringan peralatan untuk pengendapan karaginan dan oven untuk pengerngan.
Prosedur pengolahan karaginan adalah sebagai berikut :
Teknologi pengolahan yang digunakan untuk menghasilkankaraginan adalah sederhana sehingga terbuka bagi industri kecil dan pedesaan.
Bahan mentah yang digunakan dalam pengolahan ini adalah E. Cottonii atau E. Spinosum. Bahan pembantu ialah Natrium Hidroksida(NaOH) atau pengatur pH, filter aid (Celite atau tanah diatomite) untuk membantu proses penyaringan. Natrium chlorida (NaCL) dan isopropanol (IPA) untuk mengendapkan karaginan.
Peralatan yang diperlukan terdiri dari peralatan yang diperlukan untuk pencucian rumput laut, peralatan untuk perebusan, peralatan untuk penghancuran rumput laut, filter press untuk penyaringan peralatan untuk pengendapan karaginan dan oven untuk pengerngan.
Prosedur pengolahan karaginan adalah sebagai berikut :
- Pembersihan
Rumput laut yang akan diekstraksi dicuci dan dibersihkan dengan air untuk menghilangkan garam, pasir, karang, potongan tali dan rumput laut jenis lain yang tidak diinginkan. - Ekstraksi
Rumput laut yang telah dibersihkan kemudian direbus/diekstraksi dalam air dengan volume 40-50 kali berat rumput laut kering. pH ekstraksi diatur menggunakan NaOH sehingga diperoleh pH 8-9. Ekstraksi pertama dilakukan selama 30-60 menit pada suhu 85-95 C. Rumput laut kemudian dihancurkan sehingga terbentuk bubur rumput laut. Ekstraksi kedua dilakukan selama 3 jam untuk E. Spinosum dan 18 jam untuk E. Cottoni pada suhu pH yang sama seperti pada ekstraksi pertama. - Penyaringan
Setelah proses ekstraksi selesai bubur rumput laut ditambah dengan filter aid (celite atau tanah diatomite) dengan konsentrasi 3-4%. Penyaringan dengan menggunkan filter press, dalam keadaan panas untuk memudahkan penyaringan. Filter hasil penyaringan kemudian ditambah dengan larutan NaCl 10% (10g NaCl dilarutkan dalam 100 ml air) sebanyak 5% dari volume larutan untuk membantu proses pengendapan. Filtrat karaginan kemudian dipanaskan hingga suhu 60 C. - Pengendapan
Pengendapan karaginan dilakukan dengan cara menuangkan filtrat karaginan yang telah dipanaskan ke dalam larutan isopropil sambil diaduk-aduk selama 15 menit, sehingga terbentuk serat-serat karaginan. Perbandingan filtrat dan isopropil yang digunakan adalah 1:2. serat-serat karaginan yang diperoleh kemudian diperas dan direndam kembali dengan isopropil selama 30 menit sehingga diperoleh serat karaginan yang lebih kaku. - Pengeringan dan Penepungan
Serat-serat karaginan kemudian dikeringkan dengan pengering hampa udara pada suhu 60 C sampai kering. Kemudian digiling sehingga diperoleh tepung karaginan. Karaginan yang diperoleh dari hasil pengolahan ini mempunyai spesifikasi produk sebagai berikut : kenampakan putih susu, susunan kimiawi dan fisik, air 8-12%, abu total 18-23%, abu tak terlarut asam 1-2%, sulfat 18-24% (E. Cottoni), 22-32% (E. Spinosum), kekentalan larutan tepung karaginan 1,5% 20-180 Cps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar