BAKTERI ANTAGONIS
Penggunaan bahan kimia
yang selama ini dilakukan untuk menghambat aktivitas bakteri pembusuk telah
menimbulkan dampak negatif sehingga penggunaannya mulai dikurangi. Lebih parah
lagi bila bahan kimia yang digunakan bukan bahan kimia untuk pangan, misalnya
pestisida dan formalin. Kedua bahan kimia ini sudah digunakan secara ilegal
untuk mengawetkan hasil perikanan.
Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi bakteri pembusuk dan patogen adalah
menggunakan bakteri antagonis. Bakteri antagonis adalah bakteri yang
memiliki sifat berlawanan dengan bakteri pembusuk, patogen atau yang tidak
diharapkan yang diupayakan untuk mengurangi bakteri pembusuk dan patogen agar
dalam proses pengawetan ikan dapat bertahan lama sehingga ikan dapat diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang layak untuk dikonsumsi.
Bakteri antagonis sering disebut sebagai bakteri menguntungkan, karena dapat
digunakan untuk menghambat atau menghentikan aktivitas bakteri pembusuk yang
merugikan.
Mikroba
antagonis diciptakan karena hanya dengan sistem seperti ini yang sangat mudah
dan aman untuk diproses lalu dikonsumsi karena dengan proses seperti teknik
kimia yang seringkali merugikan untuk kesehatan kita. Maka oleh sebab itu,
mikroba antagonis sebagai teknik biologis yang sangat aman untuk kesehatan
manusia, berbahaya jika bakteri antagonis ini sampai dikonsumsi langsung.
Mikroba
antagonis yang digunakan tidak menimbulkan bahaya apabila dikonsumsi.
Sedikitnya ada 40 genus mikroba antagonis yang aman untuk dikonsumsi.
Jenis mikroba yang paling banyak digunakan untuk memperpanjang masa simpan
hasil perikanan adalah Lactobacillus
plantarum. Bakteri ini termasuk kedalam keluarga Bakteri Asam Laktat
(BAL) paling kuat diantara saudara-saudaranya, sehingga banyak digunakan
sebagai pengawet.
Pengetahuan mengenai penggunaan
bakteri antagonis berdasarkan prinsip fermentasi. Fermentasi mampu
menghentikan proses pembusukan hasil perikanan dengan cara mengendalikan
populasi mikroba pembusuk.
Mekanisme
bakteri antagonis dalam menghambat aktivitas bakteri pembusuk cukup menarik
untuk diteliti. Ada tiga mekanisme yang digunakan oleh bakteri antagonis
untuk mencegah bakteri merugikan.
1. Menimbulkan
persaingan makanan sedemikian rupa sehingga bakteri pembusuk sulit mendapatkan
makanan;
2. Menurunkan
pH lingkungan sehingga aktivitas bakteri pembusuk terganggu dan menjadi tidak
dapat bertahan hidup; dan
3. Menghasilkan
produk metabolit yang bersifat racun bagi bakteri bakteri merugikan.
Penambahan
mikroba antagonis dapat dilakukan pada hasil perikanan segar maupun
olahannya. Penambahan mikroba antagonis pada filet nila dapat
memperpanjang masa simpan dari 7 hari menjadi 10 hari, sedangkan pada ikan
patin utuh dapat memperpanjang dari 10 hari menjadi 14 hari. Penambahan
mikroba antagonis dapat meningkatkan masa simpan kembung asin dari 30 hari
menjadi 90 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar